Sabtu, 02 November 2019

Difusi, Osmosis, Plasmolisis dan Deplasmolisis


Difusi, Osmosis, Plasmolisis dan Deplasmolisis


    Difusi adalah suatu proses berpindahnya suatu zat dari tempat dengan konsentrasi yang lebih tinggi ke tempat dengan konsentrasi zat yang lebih rendah.

            Difusi zat terlarut dari suatu larutan ke dalam larutan lainnya dapat berlangsung melalui suatu membran dengan permeabilitas tertentu yaitu permeable untuk zat tersebut. Permeabilitas dari membran tersebut ada 3 macam yaitu:
1.      Impermeable (tidak permeabel), dimana air maupun zat terlarut didalamnya tidak dapat melaluinya.
2.      Permeable, yaitu membran yang dapat dilalui oleh air maupun zaat tertentu yang terlarut didalamnya.
3.       Semi permeable, yaitu membran yang hanya dapat dilaui oleh air tetapi tidak dapat dilalui oleh zat terlarut, misalnya membran sitoplasma
   Difusi dari pelarut misalnya air melaui membran yang semi permeabel dari tempat dengan konsentrasi pelarut lebih tinggi ke tempat dengan konsentrasi pelarut lebih rendah disebut osmosis.
   Pada sel tumbuhan, dinding sel yang terdiri dari selulosa bersifat permeabel terhadap air dan zat-zat terlarut, sedangkan membran sitoplasma bersifat semi permeabel. Jadi jika sel tadi di simpan dalam air ledeng, air akan berosmosis melalui sitoplasma ke dalam vakuola, karena vakuola berisi cairan yang mengandung zat-zat terlarut, sehingga hipertonis terhadap air. Karena adanya air yang masuk tadi, akan terjadi tekanan dari dalam vakuola kepada membran plasma dan dinding sel yang disebut turgor. Sedangkan jika sel ditempatkan dalam larutan gula dengan konsentrasi tinggi, maka air akan keluar dari vakuola sehingga membran sitoplasma akan mengkerut dan terlepas dari dinding. Hal yang demikisn dikatakan bahwa sel mengalami plasmolisis.

Osmosis
Osmosis adalah proses perpindahan atau pergerakan molekul zat pelarut, dari larutan yang konsentrasi zat pelarutnya tinggi menuju larutan yang konsentrasi zat pelarutya rendah melalui selaput atau membran selektif permeabel atau semi permeabel. Jika di dalam suatu bejana yang dipisahkan oleh selaput semipermiabel, ditempatkan dua larutan glukosa yang terdiri atas air sebagai pelarut dan glukosa sebagai zat terlarut dengan konsentrasi yang berbeda dan dipisahkan oleh selaput selektif permeabel, maka air dari larutan yang berkonsentrasi rendah akan bergerak atau berpindah menuju larutan glukosa yang konsentrainya tinggi melalui selaput permeabel.
Osmosis adalah suatu topik yang penting dalam biologi karena fenomena ini dapat menjelaskan mengapa air dapat ditransportasikan ke dalam dan ke luar sel. Osmosis adalah proses perpindahan air dari zat yang berkonsentrasi rendah (hipotonis) ke larutan yang berkonsentrasi tinggi (hipertonis) melalui membrane semi permeable, sehingga didapatkan larutan yang berkonsentrasi seimbang (isotonis) sedangkan tekanan turgor adalah tekanan dari dalam vakuola kepada membran plasma dan dinding sel karena adanya osmosis air ke dalam vakuola 



Plasmolisis
Plasmolisis merupakan dampak dari peristiwa osmosis Jika sel tumbuhan diletakkan di larutan garam terkonsentrasi (hipertonik), sel tumbuhan akan kehilangan air dan juga tekanan turgor, menyebabkan sel tumbuhan lemah. Tumbuhan dengan sel dalam kondisi seperti ini layu. Kehilangan air lebih banyak akan menyebabkan terjadinya plasmolisis: tekanan terus berkurang sampai di suatu titik di mana protoplasma sel terkelupas dari dinding sel, menyebabkan adanya jarak antara dinding sel dan membran. Tidak ada mekanisme di dalam sel tumbuhan untuk mencegah kehilangan air secara berlebihan, juga mendapatkan air secara berlebihan, tetapi plasmolisis dapat dibalikkan jika sel diletakkan di larutan hipotonik.

Proses yang sama pada sel hewan disebut krenasi. Cairan di dalam sel hewan keluar karena peristiwa difusi. Plasmolisis hanya terjadi pada kondisi ekstrem, dan jarang terjadi di alam. Biasanya terjadi secara sengaja di laboratorium dengan meletakkan sel pada larutan bersalinitas tinggi atau larutan gula untuk menyebabkan ekosmosis, seringkali menggunakan Rhoeo discolor yang memiliki pigmen warna sehingga proses dapat diamati dengan jelas.



Pengertian Plasmolisis
     Plasmolisis adalah lepasnya membran plasma dari dinding sel pada sel tumbuhan. Plasmolisis terjadi jika sel tumbuhan diletakkan di larutan garam terkonsentrasi (hipertonik), sel tumbuhan akan kehilangan air dan juga tekanan turgor, menyebabkan sel tumbuhan lemah. Tumbuhan dengan sel dalam kondisi seperti ini layu. Kehilangan air lebih banyak akan menyebabkan terjadinya plasmolisis: tekanan terus berkurang sampai di suatu titik di mana protoplasma sel terkelupas dari dinding sel, menyebabkan adanya jarak antara dinding sel dan membran.
Plasmolisis hanya terjadi pada kondisi ekstrem, dan jarang terjadi di alam. Biasanya terjadi secara sengaja di laboratorium dengan meletakkan sel pada larutan bersalinitas tinggi atau larutan gula untuk menyebabkan ekosmosis, seringkali menggunakan tanaman Elodea atau sel epidermal bawang yang memiliki pigmen warna sehingga proses dapat diamati dengan jelas.
Contoh plasmolisis dalam kehidupan sehari-hari antara lain, jika kita merendam wortel ke dalam larutan garam 10 % maka sel-selnya akan kehilangan rigiditas (kekakuannya). Hal ini disebabkan potensial air dalam sel wortel tersebut lebih tinggi dibanding dengan potensial air pada larutan garam sehingga air dari dalam sel akan keluar ke dalam larutan tersebut. Jika diamati dengan mikroskop maka vakuola sel-sel wortel tersebut tidak tampak dan sitoplasma akan mengkerut dan membran sel akan terlepas dari dindingnya.



 Deplasmolisis
Deplasmolisis merupakan kebalikan dari plasmolisis, yaitu menyatunya kembali membran plasma yang telah lepas dari dinding sel. Deplasmolisis terjadi jika sel tumbuhan diletakkan di larutan hipotonik, sel tumbuhan akan menyerap air dan juga tekanan turgor meningkat. Banyaknya air yang masuk ke dalam sel akan menyebabkan terjadinya deplasmolisis. Membran plasma akan mengembang sehingga akan melekat kembali pada dinding sel.
Contoh deplasmolisis dalam kehidupan sehari-hari antara lain, penyerapan air dan mineral dalam tanah oleh akar tanaman. Akar mempunyai fungsi penyerapan dan penyimpanan. Tumbuhan memperoleh bahan-bahan yang diperlukan untuk pertumbuhan melalui akarnya. Akar menyerap air dari lingkungan sekitarnya secara osmosis. Akar juga menyerap menyerap mineral dari lingkungan sekitarnya bersama dengan penyerapan air. Air masuk kedalam akar melalui rambut-rambut akar. Rambut akar akan meningkatkan luas permukaan akar dan dapat meningkatkan jumlah air yang di serap atau di ambil oleh tumbuhan. Air yang ada ditanah masuk karena adanya perbedaan konsentrasi air dan akan masuk melalui akar dan akan melewati Epidermis – korteks – endodermis – perisikel – xylem.
Penyerapan air oleh akar terjadi melalui mekanisme perbedaan tekanan antara sel-sel akar dan air tanah. Ketika tekanan bagian dalam sel-sel akar lebih rendah dari tekanan di luar, tumbuhan memasukkan air dari luar. Jadi, sel-sel akar mengambil air dari luar tidak setiap saat dan terus menerus, melainkan hanya ketika sel-sel tersebut memerlukannya. Penentu terpenting yang memunculkan keadaan ini adalah besarnya tekanan yang dihasilkan oleh air di dalam akar. Tekanan ini harus diseimbangakan dengan keadaan di luar. Agar hal ini terjadi, tumbuhan harus mengambil air dari luar ketika tekanan di dalam mengalami penurunan. Tatkala hal sebaliknya terjadi, yaitu ketika tekanan di dalam lebih tinggi daripada keadaan di luar, tumbuhan mengeluarkan air dari dalam dirinya melalui daunnya (bukan melalui akarnaya) dengan cara penguapan untuk menjadikan tekanan itu seimbang kembali.

Sabtu, 26 Oktober 2019

Efek Rumah Kaca dan Pemanasan Global Terhadap Lingkungan


Efek Rumah Kaca dan Pemanasan Global Terhadap Lingkungan

                                                 


Disusun oleh
Nama : Dahani Sharon Simbolon
NPM : E1J019072
Prodi : Agroekoteknologi
Fakultas : Pertanian

 

Kata Pengantar
   Puji syukur kehadirat Tuhan YME yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul efek rumah kaca dan pemanasan global terhadap lingkungan, ini tepat pada waktunya.

   Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Prof,Ir Nanik setyowati, M.Sc. Ph.D pada bidang studi mata kuliah Pengantar Ilmu Pertanian.Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang efek dari rumah kaca dan pemanasan global terhadap lingkungan sekitar.

   Saya mengucapkan terima kasih kepada ibu Prof, Ir, Nanik Setyowati,M.Sc. Ph.D, selaku dosen yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

   Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

   Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Bengkulu, 12 September 2019



Dahani Sharon Simbolon




Daftar Isi
JUDUL………………………………………………………………......i
KATA PENGANTAR………………………………………………….i
DAFTAR ISI…………………………………………………………..iii
BAB 1
PENDAHULUAN………………………………………………………1
LATAR BELAKANG…………………………………………………..1
RUMUSAN MASALAH………………………………………………..1
BAB 2
PEMBAHASAN………...........................................................................2
PENGERTIAN………………………………………………………….2
Penyebab efek rumah kaca dan pemanasan global……………………...2
Proses, penyebab dan danpak terjadinya dari efek rumah kaca dan pemanasan global……………………………………………………..3-4
solusi dari efek rumah kaca……………………………………………...4
BAB 3
PENUTUP……………………………………………………………....5
KESIMPULAN…………………………………………………………5
SARAN…………………………………………………………………5





BAB 1
PENDAHULUAN
A.   LATAR BELAKANG MASALAH
    Beberapa tahun belakangan ini, sering kita merasakan perubahan cuaca yangekstrim. Dalam waktu singkat kita bisa merasakan cuaca yang sangat panas,kemudian tak berapa lama mendung dan kemudian hujan. Saat cuaca panas, dapatdirasakan panas yang terlalu terik, dan ini dapat kita amati dari waktu ke waktu.Bumi kita terasa semakin panas . Hal ini disebut sebagai pemanasanglobal atau global warming , yaitu terjadinya peningkatan suhu di permukaan bumiakibat efek rumah kaca.
   Sinar matahari yang tidak terserap permukaan bumi akan dipantulkan kembali dari permukaan bumi ke angkasa. Setelah dipantulkan kembali berubah menjadi gelombang panjang yang berupa energi panas. Namun sebagian dari energi panas tersebut tidak dapat menembus kembali atau lolos keluar ke angkasa, karena lapisan gas-gas atmosfer sudah terganggu komposisinya. Akibatnya energi panas yang seharusnya lepas ke angkasa (stratosfer) menjadi terpancar kembali ke permukaan bumi (troposfer) atau adanya energi panas tambahan kembali lagi ke bumi dalam kurun waktu yang cukup lama, sehingga lebih dari kondisi normal, inilah efek rumah kaca berlebihan karena komposisi lapisan gas rumah kaca di atmosfer terganggu, akibatnya memicu naiknya suhu rata-rata dipermukaan bumi maka terjadilah pemanasan global. Karena suhu adalah salah satu parameter dari iklim dengan begitu berpengaruh pada iklim bumi, terjadilah perubahan iklim secara global.
   Salah satunya adalah pemakaian bahan bakar fosil yang menghasilkan kontributor pemanasan global yaitu carbondioksida (CO2), metana (CH4) yang dihasilkan agrikultur dan peternakan (terutama dari sistem pencernaan hewan-hewan  ternak), nitrogen oksida (NO) dari pupuk, dan gas-gas yang digunakan untuk  kulkas dan pendingin ruangan (CFC).  Dimana gas-gas tersebut sangat sulit untuk diuraikan di atmosfer bumi. Rusaknya hutan-hutan yang seharusnya berfungsi sebagai penyimpan CO2 juga makin memperparah keadaan ini  karena pohon-pohon yang mati akan  melepaskan CO2 yang tersimpan di  dalam jaringannya ke atmosfer.

1.2 Rumusan Masalah
1. Pengertian dari efek rumah kaca dan pemanasan global
2. Penyebab dari efek rumah kaca dan pemanaan global
3. Proses dan danpak dari efek rumah kaca dan pemanasan global bagi lingkungan
4. Solusi dari efek rumah kaca dan pemanasan global



BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
   Efek rumah kaca adalah suatu proses dimana radiasi termal dari permukaan atmosfer yang diserap oleh gas rumah kaca, dan dipancarkan kembali ke segala arah. Pemanasan global (bahasa Inggris: Global warming) adalah suatu proses meningkatnya suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi.(Wikipedia). Efek rumah kaca sangat berguna bagi kehidupan di bumi karena gas-gas dalam atmosfer dapat  menyerap gelombang panas dari sinar matahari menjadikan suhu di bumi tidak terlalu rendah untuk dihuni makhluk hidup. Seandainya tidak ada gas rumah kaca jadi tidak ada efek rumah kaca, suhu di bumi rata-rata hanya akan -180 C, suhu yang terlalu rendah bagi sebagian besar makhluk hidup, termasuk manusia. Tetapi dengan adanya efek rumah kaca suhu rata-rata di bumi menjadi 330C lebih tinggi , yaitu 150C, suhu ini sesuai bagi kelangsungan kehidupan makhluk hidup.

2.2 Penyebab efek rumah kaca dan pemanasan global
1. Uap Air (36-70%)
Uap air adalah gas rumah kaca yang timbul secara alami dan bertanggungjawab terhadap sebagian besar dari efek rumah kaca.Konsentrasi uap air berfluktuasi secara regional, dan aktivitas manusia tidak secara langsung mempengaruhi konsentrasi uap air kecuali pada skala lokal.

2. Karbon dioksida (CO2) (9-26%)
Manusia telah meningkatkan jumlah karbondioksida yang dilepas ke atmosfer ketika mereka membakar bahan bakar fosil, limbah padat, dan kayu untuk menghangatkan bangunan, menggerakkan kendaraan dan menghasilkan listrik

3. Metana (4-9%)
Metana yang merupakan komponen utama gas alam juga termasuk gas rumah kaca.Ia merupakan insulator yang efektif, mampu menangkap panas 20 kali lebih banyak bila dibandingkan karbondioksida. Metana dilepaskan selama produksi dan transportasi batu bara, gas alam, dan minyak bumi. Metana juga dihasilkan dari pembusukan limbah organik di tempat pembuangan sampah (landfill)

5. Nitrogen Oksida
Nitrogen oksida adalah gas insulator panas yang sangat kuat.Ia dihasilkan terutama dari pembakaran bahan bakar fosil dan oleh lahan pertanian. Nitrogen oksida dapat menangkap panas 300 kali lebih besar dari karbondioksida.Konsentrasi gas ini telah meningkat 16 persen bila dibandingkan masa pre-industri.

6. Gas Lainnya
Gas rumah kaca lainnya dihasilkan dari berbagai proses contoh nya peleburan alumunium.Hidrofluorokarbon (HCFC-22),
klorofluorokarbon (CFC) sebagai media pendingin yang selain mampu menahan panas atmosfer juga mengurangi lapisan ozon (lapisan yang melindungi bumi dari radiasi ultraviolet).
2.3 Proses dan danpak terjadinya dari efek rumah kaca dan pemanasan global
    Yaitu ketika sinar radiasi matahari menembus kaca sebagai gelombang pendek sehingga panasnya diserapa oleh bumi dan tanaman yang ada di dalam rumah kaca tersebut. Untuk selanjutnya, panas tersebut di radiasikan kembali namun dengan panjang gelombang yang panjang(panjang geklombang berbanding dengan energi) sehingga sinar radiasi tersebut tidak dapat menembus kaca. Akibatnya, suhu di dalam rumah kaca lebih tinggi dibandingkan dengan suhu yang di luar rumah kaca.
 Efek rumah kaca disebabkan karena naiknya konsentrasi gas karbondioksida (CO2) dan gas-gas lainnya  (CH4(Metan) dan N2O (Nitrous Oksida), HFCs (Hydrofluorocarbons), PFCs (Perfluorocarbons) dan SF6 (Sulphur hexafluoride) di atmosfer yang disebut gas rumah kaca. Gas rumah kaca dapat dihasilkan secara alami ataupun oleh ulah manusia. Namun sebagian besar yang menyebabkan terjadi perubahan komposisi gas rumah kaca di atmosfer adalah gas-gas buang yang teremisikan keangkasa sebagai hasil dari aktifitas manusia untuk membangun dalam memenuhi kebutuhan hidupnya selama ini.
Berikut faktor faktor yang menyebabkan efek rumah kaca dan pemanasan global
 1. Penggundulan hutan
    Salah satu penyebab efek rumah kaca adalah penggundulan hutan yang memicu peningkatan jumlah karbondioksida di atmosfer. Penggundulan hutan menyebabkan tidak terdapat tumbuhan yang menyerap karbondioksida yang digunakan dalam proses fotosintesis.
2. Bahan bakar fosil
    Gas rumah kaca juga bisa dilepas ke atmosfer karena pembakaran bahan bakar fosilseperti minyak bumi , batu bara, dan gas.Dan hasil pembakaran bahan bakar fosil berperan terhadap penambahan gas rumah kaca yang memicu pemanasan global. Sumber sumber penghasil karbon dioksida dari pembakaran fosil antara lain :
a)        36 % dari industri energi (pembangkit lisstrik atau kilang minyak)
b)        27% dari sector transportasi
c)        21% dari sekitar industry
d)       15% dari sector rumah tangga dan jasa
e)        1% dari factor lain-lain
3. Pembangkit Listrik tenaga batu bara
    Pembangkit listrik ini membuang energy dua kali lipat dari energy yang dihasilkan. Semisal, enegi yang di gunakan 100 unit sementara energy yang dihasilkan 35 unit. Maka, energi yang terbuang adalah 65 unit. Setiap 1000 megawatt yang dihasilkan sari pembangkit listrik bertenaga bat bara akan mengemisikan 5.6 juta ton karbondioksida pertahun
4. Pertumbuhan Penduduk
   Pertumbuhan penduduk merupakan pemicu tidak langsung dan salah satu penyebab utama efek rumah kaca.
  Danpak positif dari efek rumah kaca dan pemanasan global
1.       Efek rumah kaca sangat berguna bagi kehidupan di bumi karena gas-gas dalam atmosfer dapat  menyerap gelombang panas dari sinar matahari menjadikan suhu di bumi tidak terlalu rendah untuk dihuni makhluk hidup.



Danpak negative dari efek rumah kaca dan pemanasan global
1.       Meningkatnya suhu permukaan bumi akan mengakibatkan adanya perubahan iklim yang sangat ekstrim di bumi.
2.       Pencairan es-es di kutub utara dan kutub selatan sehingga menebabkan kehilangan ekosistem dari mahluk mahluk hidup yang tinggal di kutub utara dan di kutub selatan seperti pingwin, beruang kutub, singa laut, anjing laut, dll
3.       Meningkatnya tinggi permukaan air laut oleh karena mencairnya es es di kutub utara dan kutub selatan sehingga menyebabkan beberapa daratan dan pulau pulau keci di permukaan laut akan tenggelam, termasuk berapa kota besar tenggelam seperti Jakarta, Belanda dan kota kota yang permukaan airnya lebih tingggi dari permukaan daratannya
4.       Pemanasan global atau global warming menyebabkan perubahan iklim yang cepat dan tidak menentu dan susah di prediksi seperti kemarau yang berkepanjangan yang menyebabkan petani gagal panen dan dalam menentukan masa panen
5.        Perubahan cuaca dan lautan dapat mengakibatkan munculnya penyakit-penyakit yang berhubungan dengan panas (heat stroke) dan kematian. Temperatur yang panas juga dapat menyebabkan gagal panen sehingga akan muncul kelaparan dan malagizi. Perubahan cuaca yang ekstrem dan peningkatan permukaan air laut akibat mencairnya es di kutub utara dapat menyebabkan penyakit-penyakit yang berhubungan dengan bencana alam (banjir, badai dan kebakaran) dan kematian akibat trauma. Timbulnya bencana alam biasanya disertai dengan perpindahan penduduk ke tempat-tempat pengungsian dimana sering muncul penyakit, seperti: diare, malagizi, defisiensi mikronutrien, trauma psikologis, penyakit kulit, dan lain-lain
2.4 Solusi dari efek rumah kaca dan pemanasan global
1. Menghilangkan karbon
    Cara yang paling mudah untuk menghilangkan karbon dioksida di udara adalah dengan memelihara pepohonan dan menanam pohon lebih banyak lagi. Pohon, terutama yang muda dan cepat pertumbuhannya, menyerap karbon dioksida yang sangat banyak, memecahnya melalui fotosintesis, dan menyimpan karbon dalam kayunya.
Gas karbon dioksida juga dapat dihilangkan secara langsung. Caranya dengan menyuntikkan (menginjeksikan) gas tersebut ke sumur-sumur minyak untuk mendorong agar minyak bumi keluar ke permukaan (lihat Enhanced Oil Recovery). Injeksi juga bisa dilakukan untuk mengisolasi gas ini di bawah tanah seperti dalam sumur minyak, lapisan batubara atau aquifer. Hal ini telah dilakukan di salah satu anjungan pengeboran lepas pantai Norwegia, di mana karbon dioksida yang terbawa ke permukaan bersama gas alam ditangkap dan diinjeksikan kembali ke aquifer sehingga tidak dapat kembali ke permukaan.
2. Menghemat penggunaan alat listrik
3. Menghemat minyak bumi dengan mengurangi pemakaiaan kendaraan bermotor dan berjalan kaki.
4. Go Green dengan cara menanam pohon dan melakukan reboisasi hutan di tanah yang gundul
5. Pengelolaan sampah untuk mengurangi emisi gas metana
6. Pengelolaan system irigasi sawah untuk mengurangi emisi gas ke atmosfer
7. Mengurangi pemakaian AC